DATA
BUKU:
Judul
:
DATA
BUKU:
Judul
: Terapi Berpikir Positif
No.
ISBN : 978-602-1687-06-2
Penulis : Dr. Ibrahim Elfiky
Penerbit : Zaman
Tanggal
terbit : Cetakan XV, 2014
Jumlah
Hlm. : 347
Harga
Buku : Rp. 80.000
KIAT AGAR HIDUP LEBIH SUKSES
DAN BAHAGIA
Oleh:
Uswatun Hasanah, M.Pd.I.*
Buku “Terapi
Berpikir Positif” ini karya Dr. Ibrahim Elfiky yaitu Maestro Motivator
Muslim Dunia. Buku “Terapi Berpikir
Positif” ini termasuk buku internasional
bestseller karya nya. Karya Tulisnya
telah diterjemahkan ke dalam lima bahasa (Inggris, Prancis, Arab, Kurdi, dan
Indonesia), dan terjual jutaan eksemplar di dunia. Entah disadari atau tidak?
Bahwa Berpikir itu adalah sederhana dan hanya butuh waktu sekejap. Namun, ia
memiliki proses yang kuat dari tujuh sumber yang berbeda. Tujuh sumber itu
memberi kekuatan luar biasa pada proses berpikir dan menjadi referensi bagi
akal yang digunakan pada setiap orang. Adapun tujuh sumber tersebut,
diantaranya yaitu:
1.
Orangtua
Proses berpikir yang pertama kita dapatkan dari
oragtua. Ratu Elizabeth II berkata:” Aku belajar seperti proses belajarnya
kera, yaitu dengan menyasikan orangtua dan meniru mereka”. Dari orangtua kita
belajar tentang kata-kata, gerakan ubuh, perilaku, dan ekspresi wajah serta
lain sebagainya.
2.
Keluarga
Setelah orangtua, kita melihat dunia lain, yaitu
keluarga: saudara laki-laki, saudara perempuan, nenek, kakek, paman, bibi dan
anak-anak mereka. Dari mereka akal menangkap informasi baru dan
menggabungkannya dengan informasi yang telah ada. Dengan demikian, proses
pembentukan pikiran semakin kuat.
3.
Masyarakat
Masyarakat adalah orang-orang yang berinteraksi dengan
kita, seperti: tetangga, tukang sayur, supir taksi dan lain sebgainya. Akal
terus mengikat informasi yang didapat dari luar
dan disatukan dengan infomasi yang sudah tersimpan di alam bawah sadar.
Denan begitu, proses pembentukan pikiran semakin kuat.
4.
Sekolah
Sekolah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
proses pembelajaran, maka kita akan mudah meniru apa yang ada di sekolah.
5.
Teman
Teman itu paling penting setelah orangtua. Berteman
merupakan aktualisasi diri pertama dalam kehidupan karena kita sendiri yang
menentukan piihan, tanpa pengaruh orangtua.
6.
Media Massa
Sebuah pusat kajian psikologi dan fisiologi di New
Zealand memaparkan bahwa lebih dari 60% kondisi menyedihkan disebabkan oleh
media massa yang meyebarkan hal-hal negatif. Misal: peperangan, seksualitas,
dan pelanggaran tata nilai. Pengaruh berbahaya ini ikut memperkaya proses
pembentukan pikiran setiap orang sehingga semakin kuat.
7.
Sumber ketujuh dari proses pembetukan pikiran adalah
diri sendiri
Sekian sumber eksternal turut memperkuat terbentuknya
pikran. Pikiran itu kemudian membentuk keyakinan dan prinsip yang kuat.
Selanjutnya kita bisa menambahkan sikap baru
yang positif atau negatif. Akal menggabungkan sikap itu dengan data-data
sebelumnya sehingga proses pembentukan pikiran semakin kuat dan mendalam.
Dengan demikian, kita mampu beradaptasi dalam menghadapi dunia luar. Kemampuan
inilah yang menentukkan kita sukses atau gagal dan bahagia atau sengsara.
Meski tampak sederhana dan lemah, pikiran itu lebih
dalam dan lebih kuat daripada yang kita bayangkan. Berpikir melahirkan
pengetahuan, pemahaman, nilai, keyakinan dan prinsip. Pikiran menjadi titik
tolak bagi tujuan dan mimpi-mimpi. Pikiran bisa jadi penyebab penykit kejiwaan
dan fisik. Pikiran takut membuat kita takut dan pikiran berani membuat kita
berani. Ahli filsafat bernama Socrates pernah berkata :”Dengan pikiran, seseorang bisa menjadikan dunianya berbunga-bunga atau
berduri-duri”. Berpikir tidak memiliki batas-lintas waktu, jarak, dan
ruang. Pikiran memiliki kekuatan yang bisa muncul pada pagi, siang dan sore
dalam kondisi apapun. Pikiran adalah sumber pendorong perilaku, sikap dan hasil
yang kita dapatkan. Pikiran dapat menjadikan kita sebagai seorang yang berjiwa
sehat atau sakit. Dan pikiran juga dapat membuat kita bahagia dan sukses juga
sebaliknya. Karena pikiran akan mempengaruhi kita sebagai manusia diantaranya
yaitu: intelektualitas, fisik, perasaan, sikap, rasa percaya diri, hasil, citra
diri, kondisi jiwa, kondisi kesehatan.
*Guru RA Al-Madinah
Mundupesisir-Cirebon
No.
ISBN : 978-602-1687-06-2
Penulis : Dr. Ibrahim Elfiky
Penerbit : Zaman
Tanggal
terbit : Cetakan XV, 2014
Jumlah
Hlm. : 347
Harga
Buku : Rp. 80.000
KIAT AGAR HIDUP LEBIH SUKSES
DAN BAHAGIA
Oleh:
Uswatun Hasanah, M.Pd.I.*
Buku “Terapi
Berpikir Positif” ini karya Dr. Ibrahim Elfiky yaitu Maestro Motivator
Muslim Dunia. Buku “Terapi Berpikir
Positif” ini termasuk buku internasional
bestseller karya nya. Karya Tulisnya
telah diterjemahkan ke dalam lima bahasa (Inggris, Prancis, Arab, Kurdi, dan
Indonesia), dan terjual jutaan eksemplar di dunia. Entah disadari atau tidak?
Bahwa Berpikir itu adalah sederhana dan hanya butuh waktu sekejap. Namun, ia
memiliki proses yang kuat dari tujuh sumber yang berbeda. Tujuh sumber itu
memberi kekuatan luar biasa pada proses berpikir dan menjadi referensi bagi
akal yang digunakan pada setiap orang. Adapun tujuh sumber tersebut,
diantaranya yaitu:
1.
Orangtua
Proses berpikir yang pertama kita dapatkan dari
oragtua. Ratu Elizabeth II berkata:” Aku belajar seperti proses belajarnya
kera, yaitu dengan menyasikan orangtua dan meniru mereka”. Dari orangtua kita
belajar tentang kata-kata, gerakan ubuh, perilaku, dan ekspresi wajah serta
lain sebagainya.
2.
Keluarga
Setelah orangtua, kita melihat dunia lain, yaitu
keluarga: saudara laki-laki, saudara perempuan, nenek, kakek, paman, bibi dan
anak-anak mereka. Dari mereka akal menangkap informasi baru dan
menggabungkannya dengan informasi yang telah ada. Dengan demikian, proses
pembentukan pikiran semakin kuat.
3.
Masyarakat
Masyarakat adalah orang-orang yang berinteraksi dengan
kita, seperti: tetangga, tukang sayur, supir taksi dan lain sebgainya. Akal
terus mengikat informasi yang didapat dari luar
dan disatukan dengan infomasi yang sudah tersimpan di alam bawah sadar.
Denan begitu, proses pembentukan pikiran semakin kuat.
4.
Sekolah
Sekolah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
proses pembelajaran, maka kita akan mudah meniru apa yang ada di sekolah.
5.
Teman
Teman itu paling penting setelah orangtua. Berteman
merupakan aktualisasi diri pertama dalam kehidupan karena kita sendiri yang
menentukan piihan, tanpa pengaruh orangtua.
6.
Media Massa
Sebuah pusat kajian psikologi dan fisiologi di New
Zealand memaparkan bahwa lebih dari 60% kondisi menyedihkan disebabkan oleh
media massa yang meyebarkan hal-hal negatif. Misal: peperangan, seksualitas,
dan pelanggaran tata nilai. Pengaruh berbahaya ini ikut memperkaya proses
pembentukan pikiran setiap orang sehingga semakin kuat.
7.
Sumber ketujuh dari proses pembetukan pikiran adalah
diri sendiri
Sekian sumber eksternal turut memperkuat terbentuknya
pikran. Pikiran itu kemudian membentuk keyakinan dan prinsip yang kuat.
Selanjutnya kita bisa menambahkan sikap baru
yang positif atau negatif. Akal menggabungkan sikap itu dengan data-data
sebelumnya sehingga proses pembentukan pikiran semakin kuat dan mendalam.
Dengan demikian, kita mampu beradaptasi dalam menghadapi dunia luar. Kemampuan
inilah yang menentukkan kita sukses atau gagal dan bahagia atau sengsara.
Meski tampak sederhana dan lemah, pikiran itu lebih
dalam dan lebih kuat daripada yang kita bayangkan. Berpikir melahirkan
pengetahuan, pemahaman, nilai, keyakinan dan prinsip. Pikiran menjadi titik
tolak bagi tujuan dan mimpi-mimpi. Pikiran bisa jadi penyebab penykit kejiwaan
dan fisik. Pikiran takut membuat kita takut dan pikiran berani membuat kita
berani. Ahli filsafat bernama Socrates pernah berkata :”Dengan pikiran, seseorang bisa menjadikan dunianya berbunga-bunga atau
berduri-duri”. Berpikir tidak memiliki batas-lintas waktu, jarak, dan
ruang. Pikiran memiliki kekuatan yang bisa muncul pada pagi, siang dan sore
dalam kondisi apapun. Pikiran adalah sumber pendorong perilaku, sikap dan hasil
yang kita dapatkan. Pikiran dapat menjadikan kita sebagai seorang yang berjiwa
sehat atau sakit. Dan pikiran juga dapat membuat kita bahagia dan sukses juga
sebaliknya. Karena pikiran akan mempengaruhi kita sebagai manusia diantaranya
yaitu: intelektualitas, fisik, perasaan, sikap, rasa percaya diri, hasil, citra
diri, kondisi jiwa, kondisi kesehatan.
*Guru RA Al-Madinah
Mundupesisir-Cirebon