Dysleksia Learning
Oleh:
Uswatun Hasanah, M.Pd.I
Istilah dysleksia
berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata “dys”
yang berarti “sulit dalam” dan kata “lex”
(berasal dari legein, yang artinya “berbicara”). Jadi, menderita dysleksia
berarti menderita kesulitan yang berhubungan dengan kata atau symbol-simbol
tulis. Walau tidak menjalani pengobatan khusus, seorang penderita dysleksia
tidak akan selamanya menderita gangguan membaca dan menulis. Ketika pertumbuhan
otak dan sel otaknya sudah sempurna, ia akan dapat mengatasinya.
Seseorang yang
menderita dysleksia mengalami kesulitan dalam belajar membaca. Kelainan ini
mungkin disebabkan oleh ketidakmampuan dalam menghubungkan antara lisan dan tertulis,
atau kesulitan mengenal hubungan antara suara dan kata tertulis. Anak yang
belum diketahui menderita dysleksia, dapat merasa rendah diri karena kesulitan
yang dialami dalam mengejar pelajaran dengan kawan-kawan sebaya. Kadang-kadang
orang salah menduga bahwa anak yang menderita dysleksia juga cacat jiwa.
Membaca merupakan dasar yang utama untuk
memperoleh kemampuan belajar di berbagai bidang. Melalui membaca seseorang
dapat membuka cakrawala dunia, dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak diketahui.
Oleh sebab itu, sangat wajar apabila orangtua merasa cemas saat anaknya
mengalami kesulitan dalam hal membaca, apalagi ketika anak memasuki usia
sekolah dasar. Membaca merupakan suatu proses yang kompleks dengan melibatkan
kedua belahan otak. Menggunakan mata dan pikiran sekaligus untuk mengerti apa
maksud dari setiap huruf yang telah dibaca.
Kalau seorang anak ditemui mulai punya kebiasaan
membaca terlalu cepat hingga salah menguapkan kata atau ahkan terlalu lambat
dan terputus, maka itu adalah gejala dysleksia. Gejala dari dysleksia adalah
kemampuan membaca anak berada dibawah kemampuan yang seharusnya dengan
mempertimbangkan tingkat inteligensi, usia, dan pendidikannya. Pada hakikatnya,
gangguan ini bukan bentuk dari ketidakmampuan secara fisik, seperti karena ada
masalah dengan penglihatan, tetapi mengarah pada bagaimana otak mengolah dan
memproses informasi yang sedang dibaca anak. Kesulitan membaca (dysleksia) bisa
timbul pada anak-anak yang mempunyai kecerdasan tinggi ataupun dibawah
rata-rata. Oleh karena itu, kesulitan belajar jenis ini tidak tergantung pada
tingkat inteligensinya.
0 comments:
Post a Comment