Saturday, June 8, 2013

Gurunya Manusia



DATA BUKU:

Judul               : Gurunya Manusia
No. ISBN        : 978-602-8994-44-6
Penulis             : Munif Chatib
Penerbit           : Kaifa
Tanggal terbit  : Februari 2012
Jumlah Hlm.    : 256
Harga Buku     : Rp. 69.000
GURUNYA MANUSIA:
MENJADIKAN SEMUA ANAK ISTIMEWA DAN SEMUA ANAK JUARA
Oleh: Uswatun Hasanah, M.Pd.I.*
Setiap Gurunya Manusia wajib mempunyai pandangan atau pola pikir yang menganggap bahwa setiap siswa adalah juara atau setiap anak mempunyai potensi kebaikan, apapun situasi dan kondisi yang dialami oleh anak. Sebelum guru memasuki kelas, maka guru harus menyalakan saklar on dalam benak mereka, bahwa sesungguhnya semua siswa yang akan dia ajarkan itu adalah cerdas. Tidak ada siswa yang bodoh dan tidak ada siswa yang nakal.Karena sesungguhnya, setiap individu memiliki multiple intelligences yang berbeda dan karena setiap siswa itu adalah masterpiece.Dengan demikian, maka seorang gurunya manusia harus bisa membuka kelima bingkisan ketika ia berada di dalam kelas. Adapun kelima bingkisan tersebut adalah:1)bintang; 2) samudra; 3) harta karun; 4) penyelam; dan 5) bakat. (Gurunya Manusia- Munif Chatib)
Itulah sepenggal kalimat-kalimat dalam buku“Gurunya Manusia” yang merupakan  salah satu karya yang ditulis oleh Munif Chatib,penulis bestseller “Sekolahnya Manusia”, “Orangtuanya Manusia” dan “Sekolah Anak-anak Juara”. Selain sebagai seorang penulis, ia juga merupakan konsultan pendidikan dan pakar multiple intelligences yang ada di Indonesia.
 Apabila kita melihat budaya pendidikan yang ada di Indonesia, maka terlihat ada3 tipe guru, diantaranya yaitu: Yang Pertama, tipe Guru robot,yaitu guru yang bekerja persis seperti robot. Mereka hanya masuk kelas, mengajar lalu pulang. Mereka hanya mau peduli pada beban materi yang harus disampaikan kepada siswa. Yang Kedua, tipeGuru materialistis, yaitu guru yang selalu melakukan perhitungan, mirip dengan aktivitas bisnis jual-beli. Yang jadi patokan adalah hak yang mereka terima, barulah kewajiban mereka kan dilaksanakan. Danyang Ketiga, adalah tipe Gurunya Manusia, yaitu guru yang mempunyai keikhlasan dalam mengajar dan belajar. Guru yang mempunyai keyakinan bahwa target pekerjaannya adalah membuat para siswa berhasil dalam memahami materi-materi yang diajarkan. Guru yang ikhlas, yang mengajar dengan hati, guru yang akan berintropeksi apabila ada siswa yang tidak memahami materi yang telah diajarkannya. Guru yang berusaha meluangkan waktu untuk belajar, sebab mereka sadar bahwa profesi guru adalah profesi yang tidak boleh berhenti untuk belajar. Guru yang keinginannya kuat dan serius ketika mengikuti pelatihan dan pengembangan kompetensi.
Dari sekian macam tipe guru, yakni: tipe guru robot, guru materialistis, dan gurunya manusia. Maka yang jadi pertanyaannya adalah tipe guru manakah yang akan banyak mendapatkan apresiasi dan yang di harapkan oleh siswa??? Tentunya tidak lain hanyalah gurunya manusia.Jika dipraktekkan dalam realita yang ada di Indonesia, agar kita bisa menjadi sosok Gurunya Manusia, memanglah tidak mudah bahkan terlihat sulit.
Namun, dengan demikian, tidak ada salahnya jika kita sebagai guru hendak mencoba menjadi Gurunya Manusia. Maka dari itu, kita harus mengetahui syarat yang mendasar untuk menjadi Gurunya Manusia. Adapun syarat tersebut adalah: 1) Guru yang bersedia untuk selalu belajar, 2) Guru yang secara teratur membuat rencana pembelajaran sebelum mengajar, yang biasa kita lakukan yakni membuat  RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); 3) Guru yang bersedia diobservasi; 4) Guru yang selalu tertantang untuk meningkatkan kreativitas; dan 5) Guru yang mempunyai karakter yang baik.
Gurunya manusia, harus bisa membuka kelima bingkisan saatia akan memasuki proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, yaitu: 1) Bintang. Guru yang memandang bahwa setiap siswa yang dilahirkan adalah Juara. Munif Chatib menjelaskan bahwa setiap anak adalah bintang. Bintang yang sinarnya mampu menerangi dunia. Bagaimanapun kondisi anak, mereka adalah bintang dan juara. Adapun kuncinya adalah sebagai seorang guru sebelum memasuki kelas, maka seorang guru tersebut harus menyalakan tombol “on” dalam benak guru, yang menganggap bahwa setiap siswa adalah bintang, maka peserta didik akan menjadi bintang. 2) Samudra. Setiap siswa memiliki kemampuan seluas samudra: kemampuan kognitif yang menghasilkan daya pikir positif, kemampuan psikomotorik yang menghasilkan karya bermanfaat dan penampilan yang dahsyat, serta kemampuan afektif yang menghasilkan nilai dan karakter yang manusiawi sesuai fitrahnya.Kemampuan anak kita seluas samudra. Yang artinya, pasti banyak potensi yang terpendam di dalam dirinya, seperti halnya samudra dengan berbagai potensi kekayaan alamnya. 3) Harta karun. Berbagai potensi terpendam merupakan harta karun gurunya yang ada dalam diri siswa, yaitu kecerdasan majemuk atau dinamakan pula multiple intelligences.Setiap siswa memiliki variasi potensi kecerdasan masing-masing. Ada yang punya satu kecerdasan yang dominan, sedangkan yang lainnya rendah. Ada yang memiliki dua, tiga, bahkan semua kecerdasannya dominan. Namun, tidak ada manusia yang bodoh, terutama jika stimulus yang diberikan lingkungan tepat. 4) Penyelam.Discovering ability, kembangkan kemampuan dan kubur ketidakmampuan anak.Discovering ability adalah aktivitas guru untuk menjelajahi kemampuan siswa pada saat hasil tes siswa di bawah standar ketuntasan. Discovering ability juga dapat diartikan meminta peserta didik untuk menjawab soal yang sama dengan cara yang lain. Apabila discovering ability ini tidak berhasil, maka baru dilakukan remedial test (tes pengulangan). Banyak sekali guru yang langsung melompat dengan memberikan remedial test kepada peserta didik dengan nilai dibawah standar tanpa melalui fase discovering ability. Upaya gurunya manusia saat dia tak pernah berhenti menelusuri kemampuan siswa dapat dikatakan sebagai aktivitas discovering ability, yaitu menjelajah kemampuan siswa meskipun itu sekecil debu. 5)Bakat. Bakat adalah kemampuan siswa yang sudah ada sejak ia lahir.
*Mahasiswa Psikologi Pendidikan Islam
Guru SDN 2 Mertapada Kulon



0 comments: