Sunday, June 29, 2014

resensi Terapi Berpikir Positif

DATA BUKU:

Judul               : 
DATA BUKU:

Judul               : Terapi Berpikir Positif
No. ISBN        : 978-602-1687-06-2
Penulis             : Dr. Ibrahim Elfiky
Penerbit           : Zaman
Tanggal terbit  : Cetakan XV, 2014
Jumlah Hlm.    : 347
Harga Buku     : Rp. 80.000


KIAT AGAR HIDUP LEBIH SUKSES DAN BAHAGIA
Oleh: Uswatun Hasanah, M.Pd.I.*
Buku “Terapi Berpikir Positif” ini karya Dr. Ibrahim Elfiky yaitu Maestro Motivator Muslim Dunia. Buku “Terapi Berpikir Positif” ini termasuk buku internasional bestseller karya nya.  Karya Tulisnya telah diterjemahkan ke dalam lima bahasa (Inggris, Prancis, Arab, Kurdi, dan Indonesia), dan terjual jutaan eksemplar di dunia. Entah disadari atau tidak? Bahwa Berpikir itu adalah sederhana dan hanya butuh waktu sekejap. Namun, ia memiliki proses yang kuat dari tujuh sumber yang berbeda. Tujuh sumber itu memberi kekuatan luar biasa pada proses berpikir dan menjadi referensi bagi akal yang digunakan pada setiap orang. Adapun tujuh sumber tersebut, diantaranya yaitu:
1.      Orangtua
Proses berpikir yang pertama kita dapatkan dari oragtua. Ratu Elizabeth II berkata:” Aku belajar seperti proses belajarnya kera, yaitu dengan menyasikan orangtua dan meniru mereka”. Dari orangtua kita belajar tentang kata-kata, gerakan ubuh, perilaku, dan ekspresi wajah serta lain sebagainya.
2.      Keluarga
Setelah orangtua, kita melihat dunia lain, yaitu keluarga: saudara laki-laki, saudara perempuan, nenek, kakek, paman, bibi dan anak-anak mereka. Dari mereka akal menangkap informasi baru dan menggabungkannya dengan informasi yang telah ada. Dengan demikian, proses pembentukan pikiran semakin kuat.
3.      Masyarakat
Masyarakat adalah orang-orang yang berinteraksi dengan kita, seperti: tetangga, tukang sayur, supir taksi dan lain sebgainya. Akal terus mengikat informasi yang didapat dari luar  dan disatukan dengan infomasi yang sudah tersimpan di alam bawah sadar. Denan begitu, proses pembentukan pikiran semakin kuat.
4.      Sekolah
Sekolah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses pembelajaran, maka kita akan mudah meniru apa yang ada di sekolah.


5.      Teman
Teman itu paling penting setelah orangtua. Berteman merupakan aktualisasi diri pertama dalam kehidupan karena kita sendiri yang menentukan piihan, tanpa pengaruh orangtua.
6.      Media Massa
Sebuah pusat kajian psikologi dan fisiologi di New Zealand memaparkan bahwa lebih dari 60% kondisi menyedihkan disebabkan oleh media massa yang meyebarkan hal-hal negatif. Misal: peperangan, seksualitas, dan pelanggaran tata nilai. Pengaruh berbahaya ini ikut memperkaya proses pembentukan pikiran setiap orang sehingga semakin kuat.
7.      Sumber ketujuh dari proses pembetukan pikiran adalah diri sendiri
Sekian sumber eksternal turut memperkuat terbentuknya pikran. Pikiran itu kemudian membentuk keyakinan dan prinsip yang kuat. Selanjutnya kita bisa menambahkan sikap baru  yang positif atau negatif. Akal menggabungkan sikap itu dengan data-data sebelumnya sehingga proses pembentukan pikiran semakin kuat dan mendalam. Dengan demikian, kita mampu beradaptasi dalam menghadapi dunia luar. Kemampuan inilah yang menentukkan kita sukses atau gagal dan bahagia atau sengsara.
Meski tampak sederhana dan lemah, pikiran itu lebih dalam dan lebih kuat daripada yang kita bayangkan. Berpikir melahirkan pengetahuan, pemahaman, nilai, keyakinan dan prinsip. Pikiran menjadi titik tolak bagi tujuan dan mimpi-mimpi. Pikiran bisa jadi penyebab penykit kejiwaan dan fisik. Pikiran takut membuat kita takut dan pikiran berani membuat kita berani. Ahli filsafat bernama Socrates pernah berkata :”Dengan pikiran, seseorang bisa menjadikan dunianya berbunga-bunga atau berduri-duri”. Berpikir tidak memiliki batas-lintas waktu, jarak, dan ruang. Pikiran memiliki kekuatan yang bisa muncul pada pagi, siang dan sore dalam kondisi apapun. Pikiran adalah sumber pendorong perilaku, sikap dan hasil yang kita dapatkan. Pikiran dapat menjadikan kita sebagai seorang yang berjiwa sehat atau sakit. Dan pikiran juga dapat membuat kita bahagia dan sukses juga sebaliknya. Karena pikiran akan mempengaruhi kita sebagai manusia diantaranya yaitu: intelektualitas, fisik, perasaan, sikap, rasa percaya diri, hasil, citra diri, kondisi jiwa, kondisi kesehatan.

                                                                     *Guru RA Al-Madinah Mundupesisir-Cirebon

                                                                                     
No. ISBN        : 978-602-1687-06-2
Penulis             : Dr. Ibrahim Elfiky
Penerbit           : Zaman
Tanggal terbit  : Cetakan XV, 2014
Jumlah Hlm.    : 347
Harga Buku     : Rp. 80.000


KIAT AGAR HIDUP LEBIH SUKSES DAN BAHAGIA
Oleh: Uswatun Hasanah, M.Pd.I.*
Buku “Terapi Berpikir Positif” ini karya Dr. Ibrahim Elfiky yaitu Maestro Motivator Muslim Dunia. Buku “Terapi Berpikir Positif” ini termasuk buku internasional bestseller karya nya.  Karya Tulisnya telah diterjemahkan ke dalam lima bahasa (Inggris, Prancis, Arab, Kurdi, dan Indonesia), dan terjual jutaan eksemplar di dunia. Entah disadari atau tidak? Bahwa Berpikir itu adalah sederhana dan hanya butuh waktu sekejap. Namun, ia memiliki proses yang kuat dari tujuh sumber yang berbeda. Tujuh sumber itu memberi kekuatan luar biasa pada proses berpikir dan menjadi referensi bagi akal yang digunakan pada setiap orang. Adapun tujuh sumber tersebut, diantaranya yaitu:
1.      Orangtua
Proses berpikir yang pertama kita dapatkan dari oragtua. Ratu Elizabeth II berkata:” Aku belajar seperti proses belajarnya kera, yaitu dengan menyasikan orangtua dan meniru mereka”. Dari orangtua kita belajar tentang kata-kata, gerakan ubuh, perilaku, dan ekspresi wajah serta lain sebagainya.
2.      Keluarga
Setelah orangtua, kita melihat dunia lain, yaitu keluarga: saudara laki-laki, saudara perempuan, nenek, kakek, paman, bibi dan anak-anak mereka. Dari mereka akal menangkap informasi baru dan menggabungkannya dengan informasi yang telah ada. Dengan demikian, proses pembentukan pikiran semakin kuat.
3.      Masyarakat
Masyarakat adalah orang-orang yang berinteraksi dengan kita, seperti: tetangga, tukang sayur, supir taksi dan lain sebgainya. Akal terus mengikat informasi yang didapat dari luar  dan disatukan dengan infomasi yang sudah tersimpan di alam bawah sadar. Denan begitu, proses pembentukan pikiran semakin kuat.
4.      Sekolah
Sekolah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses pembelajaran, maka kita akan mudah meniru apa yang ada di sekolah.


5.      Teman
Teman itu paling penting setelah orangtua. Berteman merupakan aktualisasi diri pertama dalam kehidupan karena kita sendiri yang menentukan piihan, tanpa pengaruh orangtua.
6.      Media Massa
Sebuah pusat kajian psikologi dan fisiologi di New Zealand memaparkan bahwa lebih dari 60% kondisi menyedihkan disebabkan oleh media massa yang meyebarkan hal-hal negatif. Misal: peperangan, seksualitas, dan pelanggaran tata nilai. Pengaruh berbahaya ini ikut memperkaya proses pembentukan pikiran setiap orang sehingga semakin kuat.
7.      Sumber ketujuh dari proses pembetukan pikiran adalah diri sendiri
Sekian sumber eksternal turut memperkuat terbentuknya pikran. Pikiran itu kemudian membentuk keyakinan dan prinsip yang kuat. Selanjutnya kita bisa menambahkan sikap baru  yang positif atau negatif. Akal menggabungkan sikap itu dengan data-data sebelumnya sehingga proses pembentukan pikiran semakin kuat dan mendalam. Dengan demikian, kita mampu beradaptasi dalam menghadapi dunia luar. Kemampuan inilah yang menentukkan kita sukses atau gagal dan bahagia atau sengsara.
Meski tampak sederhana dan lemah, pikiran itu lebih dalam dan lebih kuat daripada yang kita bayangkan. Berpikir melahirkan pengetahuan, pemahaman, nilai, keyakinan dan prinsip. Pikiran menjadi titik tolak bagi tujuan dan mimpi-mimpi. Pikiran bisa jadi penyebab penykit kejiwaan dan fisik. Pikiran takut membuat kita takut dan pikiran berani membuat kita berani. Ahli filsafat bernama Socrates pernah berkata :”Dengan pikiran, seseorang bisa menjadikan dunianya berbunga-bunga atau berduri-duri”. Berpikir tidak memiliki batas-lintas waktu, jarak, dan ruang. Pikiran memiliki kekuatan yang bisa muncul pada pagi, siang dan sore dalam kondisi apapun. Pikiran adalah sumber pendorong perilaku, sikap dan hasil yang kita dapatkan. Pikiran dapat menjadikan kita sebagai seorang yang berjiwa sehat atau sakit. Dan pikiran juga dapat membuat kita bahagia dan sukses juga sebaliknya. Karena pikiran akan mempengaruhi kita sebagai manusia diantaranya yaitu: intelektualitas, fisik, perasaan, sikap, rasa percaya diri, hasil, citra diri, kondisi jiwa, kondisi kesehatan.

                                                                     *Guru RA Al-Madinah Mundupesisir-Cirebon


                                                                                     

0 comments: