Thursday, January 21, 2016

Penantian Amanah Ketiga

Aku berharap ...
Suatu saat nanti ...
Aku bisa melihatmu, mendidikmu dan menyayangi...
Seperti kasih sayang yang dulu pernah Ibu berikan padaku.

Ya Allah ...
Aku percaya akan indahnya takdirmu.
Meski aku tak yakin, aku bisa menjadi sosok seperti Ibuku yang dulu.
Memiliki anak dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang.

Ya Allah ...
Terkadang ada rasa cemburu
Pada mereka yang tlah Engkau Amanahkan Karya Agung-Mu.
Ingin rasanya aku pun demikian.

Ya Alah ...
Terkadang aku ingin seperti mereka yang sedang mengandung
merasakan mual, muntah, dan kram perut disertai pusing
Selalu membawa amanahmu kemanapun aku melangkah

Merasakan ketentraman tiap kali melihat senyum di tubuh mungil
Merasakan kedamaian saat memeluk makhluk yang tak berdosa itu
Merasakan kenyamanan ketika mencium keningnya.
Sungguh Indahnya jika aku menjadi seorang Ibu.

Ya Allah ...
Kapan Engkau beri aku Karya Agung-Mu?
Sungguh aku merindukan kehadiran Karya Agung-Mu.
Kehadirannya sungguh berharga ditengah keluarga kecil kami.

Dapatkah aku memiliki Karya Agung-Mu?
tiap detik, menit, jam, hari, bulan bahkan berganti tahun.
Aku sangat mengharapkan Karya Agung-Mu.
Allah berikan nafas kehidupan dan Allah pula yang memberikan kematian yang terjadi pada siapapun.

Alhamdulillah Engkau berikan aku Amanah yang Luar biasa
Amanah yang pertama yakni menjadikanku seorang dosen di usiaku yang ke 25 tahun.
Amanah yang kedua yakni menjadikanku seorang Istri di usiaku yang ke 26 tahun.
Dan Semoga Engkau beri aku Karya Agung-Mu yang luar biasa di usiaku yang ke 27 tahun.

Ya Allah....
Aku sangat menginginkan kehadiran pelipur laraku...
"Baby ... Baby... Baby..."
We Miss You So Much...



Ayah dan Bunda sangat Mengharapkan mu.
Metro, 22 Januari 2016


0 comments: