Sunday, June 14, 2015

Cerpen dari Sahabat terbaikku




SEBUAH RASA UNTUK LINTANG
Dari Sahabat Lama ku Kelompok 10 saat KKN di Gebang Mekar 2010
Lintang adalah seorang gadis yang sejak pertama kali aku ketemu, aku langsung merasa jatuh cinta olehnya. Biarpun awalnya perjumpaan aku dengannya hanya dalam sebuah mimpi namun bagai mimpi yang sempurna dia datang dengan sejuta rasa yang membuat aku terus mencari dia, terlebih dalam dunia nyata.
*
Kadang, kita tidak akan pernah menyangka apa yang akan terjadi, besok-besok mungkin kita tak menyangka apa yang akan kita temui itulah harapan kita. Suatu ketika saat aku telah mendapatkan sesosok perempuan yang selama ini dekat dengan aku. Namun, terkadang aku ragu untuk menyelimutinya dan disaat keraguan yang semakin saat semakin meruncing membuat aku semakin ragu. Dan disaat yang bersamaan aku menemukan sesosok perempuan yang baru, yang kuberi nama LINTANG. Dia mengiringi langkah hari-hariku. Dia yang mulai mewarnai hari-hari dalam hidup ku…apakah aku harus beralih. Entahlah,  hanya rasaku saja ataukah benar demikian….hari demi hari aku lalui tanpa gundah yang selama ini kurasakan. Haruskah ada perpisahan dan dengan demikian aku harus mengakhiri segala kisah yang telah aku lalui bersamanya,,,,,suka dan duka perjalanan yang panjang yang telah kita susun dalam bak bingkai kehidupan. Begitu berat jika aku harus mengawali kembali , haruskah aku memecahkan bingkai kehidupan yang telah aku rangkaai bersamanya. Namun segala sesuatu yang harus aku lalui pasti akan ada awal dan ada akhir.  LINTANG telah membuka kebekuan hati yang selama ini telah memasung aku dalam suatu ikataan yang dia beri nama cinta. Kini haruskah aku harus berani membuka pintu hati aku untuk Dia. Lintang, kau adalah nafas kehidupan yang memberiku semangat dalam menjalani Kehidupan yang takkan pernah aku lupakan. Mungkin ini hanya angin lalu bagi dia tapi aku berharap dapat menggugah hatinya.
**
            Semakin hari rasa itu semakin nyata, walau tak dapat  ku pungkiri keberadaannya semakin mengokohkan aku pada jurang dilema, kadang hati ini berkata tidak, kadang hati kecilpun berkata iya. “Oh Tuhan… apa yang aku rasa ini, wajarkah aku suka pada dirinya, seorang yang belum lama aku kenal, tapi mesti ku jujur pada diri sendiri. Ada suatu rasa yang selama ini sudah lama terkubur oleh rutinitas aku yang tak pernah berusaha mencari suatu arti dari perasaan yang aku masih takut menyebutnya sebagai CINTA. “
            CINTA adalah suatu kata yang berat yang sulit aku katakan,,suatu perasaan yang suci tanpa ada suatu nafsu yang menyelimutinya..walau kadaang aku kerap kali menyalahkan artikan cinta. Cinta yang ingin aku dapatkan bukanlah sekedar cinta yang hanya didasari pada perasaan suka, juga bukan hanya sekedar rasa untuk memiliki dan ingin dimiliki.
***
Aku tidak berani menyalahkan kedatangan suatu rasa ini, LINTANG. Seandainya aku punya keberanian yang seperti dulu. Keberanian untuk PDKT secara langsung, mendekati dirimu..namun inilah aku,,,sesosok manusia yang kurang berani mengatakan cinta, karena terhalang oleh suatu ikatan yang tiap hari kian memudar, aku mencoba sabar dan tak terlalu terburu-buru menafsirkan rasa ini.
 Wahai Lintang, seandainya kamu tahu apa yang tengah aku rasakan saat ini, resah dan gelisah mewarnaai hari-hariku selalu ingin ku bertanya pada Tuhan. “Ya ALLAH kenapa kau baru pertemukan hambamu dengan dia, kenapa selama ini kau menutup dia dari duniaku“ mungkin inilah rahasia tuhan yang hanya dia yang mampu menjawabnya”
Sekarang apa yang harus aku lakukan? itulah pertanyaan besar yang harus aku jawab secepatnya. Apakah aku harus meraih Lintang Kecilku ataukah aku diam termangu untuk menyaksikan cahayanya redup perlahan-lahan dari diriku. Seandainya aku meraih Lintang itu,, adakah yang akan tersakiti. Sedangkan aku ingin mengawali cerita ini tanpa ada linangan air mata. tanpa ada suatu konflik yang terjadi terus menerus. Aku lelah aku capek dengan keadaan yang kerap kali aku lalui. Apa arti sikap dia terhadap aku..aku takut rasa ini hanya sepihak. Aku takut, dia hanya menganggap aku sebagai suatu system yang dia sebut sebagai system PERSAHABATAN. Sikap ku yang kerap meyakininya sebagai suatu respon yang baik dari sikap aku yang berusaha memposisikan diri aku, yang seolah-olah dia menyambut dengan hangat arti rasa yang aku beri. Di dalam suatu waktu saat aku bersamanya, kutelusuri jalan yang masih di lapisi dengan tanah. Dengan gemuruh hilir mudik perahu yang bersandar pada tepi sungai dan dilengkapi dengan aroma asinya ikan di sekujur jalan, Lintang berkata paadaku; “Kenapa yah mas (sebutan dia terhadap nama aku) cowok kalo suka pada kita namun kita haanya menganggapnya sebagai teman,.setelah aku tolak merasa menjauh dan teman-temankupun menyalahklan aku, atas sikap aku. Dia kembali bertanya pada ku apa yang salah dalam sikap dia terhadap aku dengan perasaan yang mudah aku jawab: “aku pun akan bersikap demikian, yah ku beri alasan karena itu adalah watak yang benar yang kerap kali orang-orang lakukan”.
****
            Kenapa semakin hari, rasa ini kerapkali semakin mengganggu. Apakah dirinya juga merasakan hal yang sama dengan yang aku rasakan terhadaapnya…apakah aku boleh dan berhak mencintai Lintang. Suatu ketika saat aku termenung dalam kegelapan kamar yang lembab dan pengap lamunan aku tertuju paadanya, gadis yang imut,ceria, dan sifat manjanya yang membuatku ingin memberikan perhatian yang lebih terhadap dia. Ah, apa pantas aku memberikan perhatian yang lebih terhadapnya. Rasa ini yang membuat aku betah dalam menjalani situasi yang boleh dikatakan MEMBOSANKAN. Ingin teriak  yang keras biar langit tahu biar lautan mendengar isi hatiku saat ini. Lintang kenapa kau katakan tidak, saat aku utarakan isi hatiku terhadapmu? Walaupun kau menolak ku, tapi dalam benakku kau menyimpan sebercik rasa yang di berikan hanya untukku karena ku yakin itu. Lintang, kau hanya secercah cahaya yang menyinari sebuah buina yang gelap gulita yang bernama MY HEART.
*****
Hari ini merupakan hari yang berat ku lalui, begitu banyak tekaanan yang kuhadaapi tak kunjung berhenti..sakit terasa hingga menusuk lubuk hati yang paling dalam..sempat mengalir bulir-bulir untaian air mata dari hati yang tak kunjung reda dan emosi yang menggerogoti jiwa. Ahh kuatkan aku TUHAN. Apa aku salah bila aku menyukaimu..apa yang terjadi seandainya ini berakhir nanti, Aku belum mau ini semua berakhir aku masih ingin menjalani ini semua dengan mu..karena alasan aku tetap disini tak lain dan tak bukan karena ada kau di samping aku.



******
Senyum manismu, keceriaan mu, canda tawamu, dan yang lainnya semua itu yang membuat aku tetap bertahan untuk  tetap berada disini. Apa aku salah bila kau kujadikan sebagai BELAHAN  HATI aku… Ah terserah kamu mau  suka atau tidak yang pasti rasa ini tebentuk Karena kedekatan kita selama ini. Mungkin baru pertama kalinya aku menyukai wanita  yang baru aku kenal dan hal ini sangat jarang terjadi..baru dengan kamu seorang wahai Lintang.
            Lintang, tolong dengarkan suara hati aku yang gundah yang merana jauh dari cinta. Lintang jangan jauhin aku. Kelak jika kamu tidak mau menerima ku sebagai orang yang kamu sayang.  Lintang, Apa kau tak mendengar jerit kehilangan dari ku? baru saja ku ingin kau tahu perasaan ku pada mu. Hari demi hari pun ku lalui dengan secercah harapan yang menyatu dalam raga yang fana ini. Entah, kenapa aku rasakan suatu gundah yang mendalam menyikapi perasan, terlebih saat aku utarakan cintaku kepadanya.

   *Guru SDN 2 Mertapadakulon di Lingkungan UPT Pendidikan Kecamatan Astanajapura


0 comments: