SEBUAH RASA UNTUK
LINTANG
Dari Sahabat Lama ku Kelompok 10 saat KKN di Gebang Mekar 2010
Lintang adalah seorang gadis yang sejak pertama kali aku
ketemu, aku langsung merasa jatuh cinta olehnya. Biarpun awalnya perjumpaan aku
dengannya hanya dalam sebuah mimpi namun bagai mimpi yang sempurna dia datang
dengan sejuta rasa yang membuat aku terus mencari dia, terlebih dalam dunia
nyata.
*
Kadang,
kita tidak akan pernah menyangka apa yang akan terjadi, besok-besok mungkin
kita tak menyangka apa yang akan kita temui itulah harapan kita. Suatu ketika
saat aku telah mendapatkan sesosok perempuan yang selama ini dekat dengan aku. Namun,
terkadang aku ragu untuk menyelimutinya dan disaat keraguan yang semakin saat
semakin meruncing membuat aku semakin ragu. Dan disaat yang bersamaan aku
menemukan sesosok perempuan yang baru, yang kuberi nama LINTANG. Dia mengiringi
langkah hari-hariku. Dia yang mulai mewarnai hari-hari dalam hidup ku…apakah
aku harus beralih. Entahlah, hanya
rasaku saja ataukah benar demikian….hari demi hari aku lalui tanpa gundah yang
selama ini kurasakan. Haruskah ada perpisahan dan dengan demikian aku harus
mengakhiri segala kisah yang telah aku lalui bersamanya,,,,,suka dan duka
perjalanan yang panjang yang telah kita susun dalam bak bingkai kehidupan. Begitu
berat jika aku harus mengawali kembali , haruskah aku memecahkan bingkai
kehidupan yang telah aku rangkaai bersamanya. Namun segala sesuatu yang harus
aku lalui pasti akan ada awal dan ada akhir.
LINTANG telah membuka kebekuan hati yang selama ini telah memasung aku
dalam suatu ikataan yang dia beri nama cinta. Kini haruskah aku harus berani
membuka pintu hati aku untuk Dia. Lintang, kau adalah nafas kehidupan yang
memberiku semangat dalam menjalani Kehidupan yang takkan pernah aku lupakan. Mungkin
ini hanya angin lalu bagi dia tapi aku berharap dapat menggugah hatinya.
**
Semakin hari rasa itu semakin nyata,
walau tak dapat ku pungkiri
keberadaannya semakin mengokohkan aku pada jurang dilema, kadang hati ini
berkata tidak, kadang hati kecilpun berkata iya. “Oh Tuhan… apa yang aku rasa ini, wajarkah aku suka pada dirinya,
seorang yang belum lama aku kenal, tapi mesti ku jujur pada diri sendiri. Ada suatu
rasa yang selama ini sudah lama terkubur oleh rutinitas aku yang tak pernah
berusaha mencari suatu arti dari perasaan yang aku masih takut menyebutnya
sebagai CINTA. “
CINTA adalah suatu kata yang berat
yang sulit aku katakan,,suatu perasaan yang suci tanpa ada suatu nafsu yang
menyelimutinya..walau kadaang aku kerap kali menyalahkan artikan cinta. Cinta
yang ingin aku dapatkan bukanlah sekedar cinta yang hanya didasari pada
perasaan suka, juga bukan hanya sekedar rasa untuk memiliki dan ingin dimiliki.
***
Aku
tidak berani menyalahkan kedatangan suatu rasa ini, LINTANG. Seandainya aku
punya keberanian yang seperti dulu. Keberanian untuk PDKT secara langsung,
mendekati dirimu..namun inilah aku,,,sesosok manusia yang kurang berani
mengatakan cinta, karena terhalang oleh suatu ikatan yang tiap hari kian
memudar, aku mencoba sabar dan tak terlalu terburu-buru menafsirkan rasa ini.
Wahai Lintang, seandainya kamu tahu apa yang
tengah aku rasakan saat ini, resah dan gelisah mewarnaai hari-hariku selalu ingin
ku bertanya pada Tuhan. “Ya ALLAH kenapa
kau baru pertemukan hambamu dengan dia, kenapa selama ini kau menutup dia dari duniaku“
mungkin inilah rahasia tuhan yang hanya dia yang mampu menjawabnya”
Sekarang
apa yang harus aku lakukan? itulah pertanyaan besar yang harus aku jawab
secepatnya. Apakah aku harus meraih Lintang Kecilku ataukah aku diam termangu
untuk menyaksikan cahayanya redup perlahan-lahan dari diriku. Seandainya aku
meraih Lintang itu,, adakah yang akan tersakiti. Sedangkan aku ingin mengawali
cerita ini tanpa ada linangan air mata. tanpa ada suatu konflik yang terjadi
terus menerus. Aku lelah aku capek dengan keadaan yang kerap kali aku lalui. Apa
arti sikap dia terhadap aku..aku takut rasa ini hanya sepihak. Aku takut, dia
hanya menganggap aku sebagai suatu system yang dia sebut sebagai system
PERSAHABATAN. Sikap ku yang kerap meyakininya sebagai suatu respon yang baik
dari sikap aku yang berusaha memposisikan diri aku, yang seolah-olah dia
menyambut dengan hangat arti rasa yang aku beri. Di dalam suatu waktu saat aku
bersamanya, kutelusuri jalan yang masih di lapisi dengan tanah. Dengan gemuruh
hilir mudik perahu yang bersandar pada tepi sungai dan dilengkapi dengan aroma
asinya ikan di sekujur jalan, Lintang berkata paadaku; “Kenapa yah mas (sebutan
dia terhadap nama aku) cowok kalo suka pada kita namun kita haanya
menganggapnya sebagai teman,.setelah aku tolak merasa menjauh dan
teman-temankupun menyalahklan aku, atas sikap aku. Dia kembali bertanya pada ku
apa yang salah dalam sikap dia terhadap aku dengan perasaan yang mudah aku
jawab: “aku pun akan bersikap demikian, yah ku beri alasan karena itu adalah watak
yang benar yang kerap kali orang-orang lakukan”.
****
Kenapa semakin hari, rasa ini
kerapkali semakin mengganggu. Apakah dirinya juga merasakan hal yang sama
dengan yang aku rasakan terhadaapnya…apakah aku boleh dan berhak mencintai
Lintang. Suatu ketika saat aku termenung dalam kegelapan kamar yang lembab dan
pengap lamunan aku tertuju paadanya, gadis yang imut,ceria, dan sifat manjanya
yang membuatku ingin memberikan perhatian yang lebih terhadap dia. Ah, apa
pantas aku memberikan perhatian yang lebih terhadapnya. Rasa ini yang membuat
aku betah dalam menjalani situasi yang boleh dikatakan MEMBOSANKAN. Ingin teriak yang keras biar langit tahu biar lautan
mendengar isi hatiku saat ini. Lintang kenapa kau katakan tidak, saat aku
utarakan isi hatiku terhadapmu? Walaupun kau menolak ku, tapi dalam benakku kau
menyimpan sebercik rasa yang di berikan hanya untukku karena ku yakin itu. Lintang,
kau hanya secercah cahaya yang menyinari sebuah buina yang gelap gulita yang
bernama MY HEART.
*****
Hari
ini merupakan hari yang berat ku lalui, begitu banyak tekaanan yang kuhadaapi
tak kunjung berhenti..sakit terasa hingga menusuk lubuk hati yang paling
dalam..sempat mengalir bulir-bulir untaian air mata dari hati yang tak kunjung
reda dan emosi yang menggerogoti jiwa. Ahh kuatkan aku TUHAN. Apa aku salah
bila aku menyukaimu..apa yang terjadi seandainya ini berakhir nanti, Aku belum
mau ini semua berakhir aku masih ingin menjalani ini semua dengan mu..karena
alasan aku tetap disini tak lain dan tak bukan karena ada kau di samping aku.
******
Senyum
manismu, keceriaan mu, canda tawamu, dan yang lainnya semua itu
yang membuat aku tetap bertahan untuk
tetap berada disini. Apa aku salah bila kau kujadikan sebagai
BELAHAN HATI aku… Ah terserah kamu
mau suka atau tidak yang pasti rasa ini
tebentuk Karena kedekatan kita selama ini. Mungkin baru pertama kalinya aku
menyukai wanita yang baru aku kenal dan
hal ini sangat jarang terjadi..baru dengan kamu seorang wahai Lintang.
Lintang, tolong dengarkan suara hati
aku yang gundah yang merana jauh dari cinta. Lintang jangan jauhin aku. Kelak jika
kamu tidak mau menerima ku sebagai orang yang kamu sayang. Lintang, Apa kau tak mendengar jerit kehilangan
dari ku? baru saja ku ingin kau tahu perasaan ku pada mu. Hari demi hari pun ku
lalui dengan secercah harapan yang menyatu dalam raga yang fana ini. Entah, kenapa
aku rasakan suatu gundah yang mendalam menyikapi perasan, terlebih saat aku
utarakan cintaku kepadanya.
*Guru SDN 2 Mertapadakulon di
Lingkungan UPT Pendidikan Kecamatan Astanajapura
0 comments:
Post a Comment