Menulis Ibarat Memasak
Karya: Uswatun Hasanah, M.Pd.I.*
Menulis ibarat memasak. Benarkah demikian?
Itu sebenarnya kata-kata yang tepat dalam menulis
sebuah karya tulis. Jika kita pernah
melewati kuliah di S1, maka pada saat itu, kita diwajibkan membuat tulisan
karya tulis sebut saja “Skripsi” guna sebagai syarat untuk mendapatkan gelar
kesarjanaannya dalam merampungkan kuliahnya dengan target kurang lebih selama 4
tahun.
Jika kita pernah kuliah di S2, maka nanti di akhir
perkuliahan kurang lebih selama 2 tahun, kita akan dihadapkan dengan sebuah karya
tulis yang bernama “Tesis”.
Jika kita hendak melanjutkan Program Doktor yakni
S3, maka kita dibebani oleh tugas yang bernama “Disertasi”. Dalam program Doktor,
mahasiswa kuliah untuk mendapatkan gelar DR. tersebut maka mau tidak mau,
mahasiswa harus bisa menjadi penulis yang profesional.
Dalam penulisan Disertasi, setidaknya mahasiswa
sudah mempunyai beragam macam tekhnik menulis, yakni dalam menulis karya tulis
yang baik dan benar, karena sebelum menulis disertasi, mahasiswa harus
mengalami dua tahap dalam penulisan karya tulis, yaitu pertama pengalaman
selama kuliah di S1 dalam menulis skripsi pada waktu hendak mendapatkan gelar
Sarjana. Dan yang kedua, adalah pengalaman selama menulis tesis pada waktu kuliah
di S2 untuk mendapatkan gelar Magister.
Menulis Skripsi dan Tesis itu Ibarat memasak. Hal
tersebut adalah hasil buah pemikiran dari banyaknya pengalaman saya, Sejak saya
menulis sebuah karya tulis selama berada di kampus S1 dan S2.
Penulis ibarat Orang yang Memasaknya atau yang biasa
dikenal dengan sebutan C heef. Buku-buku
dapat diibaratkan sebagai bahan-bahan yang akan digunakan untuk memasak,
seperti halnya: Beras, Telur Ayam, Sayuran, Kecap, Garam, dan lain sebagainya.
Dalam menulis karya tulis Skripsi ataupun Tesis, tentunya akan sangat
membutuhkan banyak buku.
Peralatan untuk memasak adalah seperti halnya jenis
penelitian yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan penelitian yang
bersifat kualitatif atau penelitian yang bersifat kuantitatif.
Contohnya, Jika ingin memasak sebuah “Cake” maka
bahan-bahan yang dibutuhkan adalah: Telur, Tepung Terigu, Pondan, Mentega,
Coklat dan Keju dan lain-lain. Maka peralatan yang dibutuhkan untuk memasak
adalah Kompor, Loyang, Piring, Pisau, Sendok, dan lain-lain.
Jika kita ingin menulis sebuah tulisan yang
berkaitan dengan Kajian Tokoh bernama Munif Chatib, maka buku-buku yang
dibutuhkan adalah buku-buku yang berkaitan dengan karya tulis beliau. Yakni:
Sekolahnya Manusia, Gurunya Manusia, Orangtuanya Manusia, Kelasnya Manusia
dan Sekolah Anak-anak Juara” serta buku
penunjang lainnya. Penelitian nya bersifat kualitatif atau kuantitatif,
bergantung pada selera masing-masing.
Jika kita ingin memasak sebuah makanan, tetapi kita
tidak mengetahui bagaimana bahan-bahan yang akan digunakan ketika hendak
memasak, maka kita boleh bertanya pada yang ahli. Dalam hal menulis pun,
tentunya di awal, tengah ataupun di akhir terkadang banyak hal yang menjadi
tanda Tanya oleh seorang penulis. Maka dalam hal ini, kita boleh bertanya pada
dosen pembimbing, responden penelitian, dan orang-orang yang dianggap penting
dalam sebuah penelitian. Sekian dari saya, Semoga tulisan ini bermanfa’at.
Aamiin….
0 comments:
Post a Comment