Wednesday, June 17, 2015

Manajemen Pengelolaan Kelas



Manajemen Pengelolaan Kelas
Karya: Uswatun Hasanah, M.Pd.I.
Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bukan pekerjaan yang mudah, suluit akan tetapi bukan berarti tidak bisa. Peran seorang guru pada pengelolaan kelas sangat penting khususnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Hal demikian tu, karena secara prinsip, guru memegang dua tugas sekaligus masalah pokok, yakni pengajaran dan pegelolaan kelas. Yang dimaksud pengajaran, yaitu segala usaha membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan, masalah pengelolaan kelas berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran tersebut dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Kelas adalah suatu ruangan tempat belajar yang akan menjadi tempat tercapainya tujuan pembelajaran, jika kelas tidak ditata dan dikelolla dengan baik maka tujuan pembelajaranpun tidak akan tercapai. Charles (2002)  menjelaskan bahwa manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid.
Mengelola kelas dapat memberi pesan belajar. Untuk  menciptakannya adalah tugas profesional guru. Karena guru merupakan aktor dan desainer pembelajaran peserta didik dengan salahsatunya menciptakan kelas untuk belajar dan membimbing peserta didik untuk belajar dengan baik.
Kelas merupakan produk pengelolaan. Sebagai produk pengelolaaan, sekurang-kurangnya bercirikan terjadinya intensitas interaksi antar guru dengan peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan dirinya sendiri,  peserta didik dengan jati dirinya, guru dengan jati diri profesinya. Akan  adanya ineraksi yang optimal, tentu bergantung pada pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru kepada peserta didik. Diantara pendekatan tersebut adalah:
a)     Pendekatan kekuasaan
Adapun ciri utama yang ada pada pendekatan ini adalah ketaatan pada aturan yang melekat pada pemilik kekuasaan. Guru mengontrolsiswa dengan ancaman, sanksi, hukuman dan bentuk disiplin yang ketat.
b)    Pendekatan kebebasan
Adanya pengelolaan kelas bukan untuk membiarkan anak belajar dengan laissez-faire. Akan tetapi, untuk memberikan suasana dan kondisi belajar yang memungkinkan anak merasa merdeka, bebas, nyaman, penuh tantangan dan harapan dalam melakukan belajar.
c)     Pendekatan pengajaran
Pendekata ini menghendaki lahirnya peran guru untuk mencegah dan  menghentikan tingkah laku peserta didik yang kurang menguntungkan proses pembelajaran. Peranan guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pengajaran yang baik.
d)    Pendekatan suasana emosi dan sosial
Daniel Goleman dalam hasil penelitiannya mengemukakan bahwa belajar tanpa keterlibatan emosional dan kegiatan syaraf kurang dari yang dibutuhkan untuk merekatkan pelajaran dalamingatan. Menurut pendekatan ini, pengelolaan kelas adalah sebuah proses untuk menciptakan iklim atau suasana emosional  dan hubungan sosial yang positif di dalam kelas. Suasana hati yang saling mencintai antar guru dengan peserta didik dan peserta didik dengan pesrta didik adalam sangat penting dalam hubungan sosial   pembelajaran.
e)     Pendekatan keseimbangan peran
Pendekatan ini dilakukan dengan memberi seperangkat aturan yang dsepakati oleh guru dan peserta didik. Adapun isi aturannya berkaitan dengan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas dan aturan yang boleh atau tidak boleh dilakukan peserta didik selama belajar. Pendekatan keseimbangan peran ini biasa disebut juga dengan kontrak belajar. Intinya adalah guru mengajak peserta didik untuk bekerja sama dalam belajar.
f)      Pendekatan kombinasi
Pada pendekatan yang terakhir ini, bisa menggunakan beberapa pilihan tindakan untuk mempertahankan dan menciptakan suasana belajar yang baik. Guru memiliki peran yang sangat urgen untuk menganalisis dan bagaimana tindakaan itu tepat dilakukan. Semua orang mudah melakukan tindakan. Akan tetapi, bertindak pada waktu yang tepat dan dengan cara yang akurat pada tujuan yang bermanfaat, hanya guru yang harus cermat.
Sekian, semoga bermanfaat. Aamiin.

0 comments: